Sambil
Mengurus Rumah Tangga, Menjaga Buah Hati, dan Mengerjakan Aktifitas di
Dapur, Waktu Senggang Bisa Menjadi Sangat Produktif Jika di Gunakan
Untuk Menjalankan Bisnis ini. Gabung Sekarang Juga dan Dapatkan Keuntungan dalam Online Data Assignment Program ini.
Toko Batik Online
Cerpen Kisah Sukses Tukang Sayur
Sebuah Cerita Pendek ( FIKSI ) Tentang Kisah Sukses Seorang Tukang Sayur Menjalankan Bisnis Keagenan Umrah dan Haji Plus Dari PT ARMINAREKA PERDANA Melalui Divisi Marketing www.solusiumrah.com
, Semoga Bisa Menginspirasi Anda dalam Menjalankan Bisnis Marketing /
Keagenan Umrah dan Haji Plus. Anda Bukan Hanya Menjalankan Bisnis Untuk
Memperoleh Keuntungan Finansial dan Kesejahteraan Perekonomian
Keluarga, Tapi ini Juga Salah Satu Bentuk Ibadah Yang Insha Allah
Semoga Di Berkahi ALLAh SWT, Disini Kita Bukan Hanya Beribadah, Tapi
bagaimana Kita Bisa Mengajak Orang Lain Yang Tidak Mampu Menjadi Mampu,
Untuk Melaksanakan Umrah / Haji Plus Secara Gratis.
Ahmad Dzulfiqar Dorman | Learn Counting
Ahmad Dzulfiqar Dorman Belajar Berhitung Dalam Bahasa Inggris,
Kasumba Bugis Obat Cacar Air
Awalnya Demam Biasa, Memang Sudah Ada Bentol-Bentol Merah pada Bagian Pahanya, Tapi disangkanya Cuma Alergi Popok, Soalnya PopokNya di ganti ke Popok yang Lebih Ekonomis :)
Namanya Anak-Anak, paling Tidak Bisa Di Larang, Sudah Di Bilangin Nggak Bisa Mandi, Eh malah Ke Kamar Mandi Sendiri, Berendam lagii.... Jadinya Demamnya Tambah Tinggi, dan Keesokan Harinya, Bentol-Bentolnya makin Banyak, Seperti Jerawat dan Berair, Karena Panik, Ku minta Suamiku Menelepon Ibu Mertuaku dan Di Sarankan Menggunakan Ramuan Kesumba Bugis. Karena Aku Bukan Orang Bugis - Makassar, makanya Aku Cari Informasi di Internet dan Menemukan Sejumlah Artikel Yang Aku Harap Bisa Membantu.
TENTANG CACAR AIR
Cacar air, dikenal juga dengan nama Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Pada kasus yang lebih berat, kadang disertai nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Dikemudian hari timbullah bintik kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang akan terlepas dengan sendirinya. Tapi, meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap. Bercak ini lama-kelamaan akan pudar dan tidak akan meninggalkan bekas.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk, dan butuh tidak segera mengering. Kondisi ini dapat memicu infeksi bakteri pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Runyamnya jika penderita sudah dewasa atau berusia belia, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Selain pengobatan medis, masyarakat Indonesia juga masih sering mengobati penyakit cacar ini dengan ramuan tradisional. Dalam ilmu pengobatan Bugis – Makassar setidaknya ada dua jenis ramuan untuk mengobati penyakit ini. Diantaranya ;
Kasumba Bugis
Kasumba dalam bahasa Makassar, atau Kesumba dalam Bahasa Bugis. adalah pucuk bunga yang diyakini dan terbukti mampu mengobati penyakit cacar air. Kesumba sendiri terdiri dari dua jenis :
Sejenis tanaman benalu (Loranthus, suku Loranthaceae), yang menempel (menumpang tumbuh) pada tanaman besar seperti Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia), Jeruk Buah (Citrus fruit), Kapuk (Ceiba pentandra), dan tanaman lainnya. Umumnya, untuk mengobati penyakit cacar air, Cippe Lamacui yang menempel pada jeruk nipis lebih berkhasiat dibanding yang lainnya.
Uniknya, untuk keperluan pengobatan, benalu ini harus dipetik langsung antara pukul 09.00 – 11.00. Tidak boleh diambil dengan bantuan penjolok/sulur bambu panjang. Mungkin terkesan mistis, tetapi ini adalah Pesan Dari Leluhur, dan Saya Kira ini Tidak Ada Larangan Khusus Dari Agama, Lagi Pula ini kan untuk Pengobatan.
Putik cippe lamacui yang gampang gugur memang sangat beresiko jika diambil dengan bantuan penjolok. Disamping itu, menempelnya embun pagi hari juga sangat mempengaruhi mudahnya sang putik gugur. Sementara, diatas jam 11.00 diperkirakan putik sudah banyak yang hilang akibat diterbangkan angin.
Selama ini banyak yang salah kaprah, dan menganggap Kesumba itu adalah bunga/putik bunga teratai. Makanya, wajar jika ada istilah KESUMBA TERATE. Hal ini dirasa wajar, mengingat bentuk dan bunga serta putik bunga kuma-kuma memang hampir mirip dengan teratai air. Jika teratai air banyak tumbuh didaerah perairan, maka kuma-kuma justru tumbuh didaratan. Kuma-kuma sering juga disebut safron (saffron) adalah tanaman rempah–rempah dari putik bunga Crocus sativus. Bunga kuma-kuma memiliki tiga kepala putik.
Bagian tangkai putik, yang menghubungkan kepala putik dengan bagian bunga paling dalam inilah yang dikeringkan dan disebut saffron. Hasilnya dipakai sebagai bumbu masak dan bahan pewarna. Safron berasal dari Asia Barat Daya, konon sempat menjadi tanaman rempah termahal didunia.
Safron memiliki rasa khas sedikit pahit dan berbau harum seperti iodoform atau rumput kering yang disebabkan zat kimia bernama picrocrocin dan safranal. Safron mengandung crocin, salah satu bahan pewarna karotenoid yang membuat makanan berubah warna menjadi kuning keemasan. Warna kuning terang safron menjadikannya sebagai rempah-rempah yang paling banyak dicari orang di dunia. Dalam pengobatan tradisional, safron digunakan sebagai obat berbagai macam penyakit.
Cara membuat ramuan Kasumba :
Bunga Kasumba direbus dengan dua gelas air,
bisa pula dengan diseduh air mendidih.
Setelah dingin, minumlah tiga gelas sehari.
merupakan jenis sayuran yang tak asing lagi bagi kita. Paria ( Jawa : Pare; Bugis, Sunda : Paria ), banyak tumbuh di daerah tropis dan mudah di jumpai mulai dari pasar tradisional hingga di supermarket. Khasiat paria selama ini diketahui dari berita yang tersebar dari mulut ke mulut. Sejak zaman dahulu, oleh bangsa Cina, Paria digunakan sebagai obat penurun panas, diare, serta penangkal keracunan makanan. Selain itu paria juga dapat mengatasi terganggunya nafsu makan terutama pada saat udara terasa panas sehingga paria sangat cocok bila dimasak pada saat musim kemarau.
Mengkonsumsi sayur paria akan sangat membantu daya imunitas tubuh untuk melawan virus cacar yang menyerang tubuh. Sementara ramuan daun Paria diyakini dan telah dibuktikan oleh Pengobatan Tradisional Bugis mampu menghilangkan bekas bopeng/kroteng di kulit yang tadinya ditumbuhi gelumbung cacar. Hal ini dikarenakan besarnya kandungan Vitamin C dalam buah dan daun Paria. Vitamin C yang terkandung di dalam 100 gram paria sekitar 120 ml.
Vitamin C ini berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit, yaitu mencegah kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan ultra violet. Berarti, paria juga mampu mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Ini pulalah yang mendasari kenapa masyarakat Bugis menggunakan ramuan daun paria sebagai obat cacar.
Ambillah beberapa lembar daun Paria
irisan dua siung bawang merah,
sejumput garam kristal,
5 sendok minyak goreng kelapa.
Remas hingga menjadi satu,
hingga garamnya lumer bersama minyak gorengnya.
Getah daun Paria yang telah menyatu dengan minyak goreng tadi,
dioleskan kesekujur tubuh penderita cacar.
Ingat !!! jangan hanya dioleskan pada daerah yang kena cacar,
melainkan disekujur tubuh.
Nah Bunda Herlin Harap, ini Bisa Menjadi Bahan Rujukan Untuk Penderita Cacar, Sampai Jumpa di Artikel Berikutnya.
Wassalam
<<< Kembali Keatas
Penyebab Saiful Jamil Kecelakaan
Pagi ini Suami Saya Menerima Broadcast dari Teman BBM
ini adalah Broadcast Messenger ( BM ) dari group off roader:
Rekan-rekan
off roader..... berdasarkan pengalaman pribadi dan berita kecelakaan
Saiful Jamil kemarin. Mohon rekan-rekan sangat berhati-hati di Jalan Tol
Cipularang KM 90-97 begitupun sebaliknya. Kalo diperhatikan kontur
jalan di km 90-97 tol Cipularang, posisi handling mobil ( Sedan/MPV/SUV )
cenderung jadi berubah drastis.
entah
karena aerodynamic / kondisi wind landscape ( kalo kata sopir travel
sih "gaib" Lillahi ta ala ), kendaraan tanpa dilengkapi fitur stabilizer
dan (mostly Japanesse & Korean brand) bawaannya seperti mau
understeer dan oversteer (speed average 80-100km/h).
Rekan
senior off roader menduga bahwa pada saat speed tinggi dengan sudut
jalan menurun 30 derajat, hampir semua mobil mengalami pergeseran center
of gravitation. Sehingga oleng dan kehilangan keseimbangan.
Itulah
penting nya fitur ESP (Electronic Stabilizer Perform) ada disetiap
kendaraan (sayangnya cuma European & American brand yg sudah
dilengkapi ESP). Alangkah baiknya rekan-rekan "angkat gas" di km 90-97 -
begitupun sebaliknya - jalan Tol Cipularang dan melaluinya dengan speed
average 50-60 km/h. Stay dijalur tengah lebih baik.
Tips:
Jangan
melebihi kecepatan 100km/h di jalan km 90-97, kalaupun lebih dan
mengalami kecelakaan, anda akan sulit sekali dan tidak akan mendapat
pembenaran dari pihak siapa-pun dan kapan-pun.
Take care guys, ;)
Semoga Informasi ini Bermanfaat
Bisakah Wanita Ikut Shalat Jenazah?
Assalamu alaikum wr. wb.,
Kalo ada yang meninggal di daerah sekitar tempat saya tinggal, yang biasa ikut sholat hanya laki-laki dan hampir bisa dibilang jarang sekali ada wanita yg ikut sholat, kecuali suatu ketika ada yang meninggal dari salah satu partai Islam, banyak wanita yang saat itu hadir, ikut sholat. Pernah saya ikut sholat (karena teringat ketika ber-haji, sering ikut sholat jenazah) tapi saya sendirian. Sebaiknya bagaimana yang harus dilakukan wanita pada saat itu.
Terima kasih atas jawaban ustadz. Jazakallah.
Wassalam.
Ibu Lisa Salim
Kalo ada yang meninggal di daerah sekitar tempat saya tinggal, yang biasa ikut sholat hanya laki-laki dan hampir bisa dibilang jarang sekali ada wanita yg ikut sholat, kecuali suatu ketika ada yang meninggal dari salah satu partai Islam, banyak wanita yang saat itu hadir, ikut sholat. Pernah saya ikut sholat (karena teringat ketika ber-haji, sering ikut sholat jenazah) tapi saya sendirian. Sebaiknya bagaimana yang harus dilakukan wanita pada saat itu.
Terima kasih atas jawaban ustadz. Jazakallah.
Wassalam.
Ibu Lisa Salim
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb
Ibu Lisa Salim yang dimuliakan Allah swt
Tidak ada satu pun nash yang ada didalam Al Qur’an maupun Sunnah yang melarang seorang wanita untuk melakukan shalat jenazah baik shalat tersebut dilakukan di masjid atau pun di rumah.
Islam mensyariatkan shalat jenazah ini kepada kaum laki-laki maupun perempuan berdasarkan yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sehingga dia menshalatkannya maka baginya satu qirath dan barangsiapa yang menyaksikannya sehingga menguburkannya maka baginya dua qirath.” Lalu Rasulullah ditanya,”Seberapakah dua qirath itu?” beliau saw menjawab,”Seperti dua buah gunung yang besar.”
Juga dari Abu Hurairoh berkata,”Barangsiapa yang mengiringi jenazah seorang muslim dengan penuh keimanan dan keikhlasan dan orang itu terus bersama jenazah itu hingga dia menshalatkannya dan selesai pemakamannya maka orang itu pulang dengan membawa dua qirath, setiap qirath setara dengan sebuah gunung Uhud. Barangsiapa yang menshalatkannya kemudian dia pulang sebelum jenazah itu dimakamkan maka dia pulang dengan membawa satu qirath.” (HR. Bukhori)
Sedangkan hukum bagi seorang wanita mengantarkan jenazah ke kuburan maka terdapat perbedaan dikalangan para ulama berdasarkan hadits dari Ummu Athiyah berkata,”Kami pernah dilarang untuk mengiringi jenazah namun kami tidaklah ditekankan (didalam pelarangan itu).” (HR. Muslim)
Imam Nawawi mengatakan bahwa maknanya adalah Rasulullah saw pernah melarang kami dari perbuatan itu adalah larangan yang makruh tanzih bukan makruh yang diharamkan. Para ulama madzhab kami (Syafi’iyah) berpendapat bahwa hal itu adalah makruh dan bukan termasuk yang diharamkan berdasarkan hadits ini. al Qodhi mengatakan bahwa jumhur ulama melarang kaum wanita untuk mengiringi jenazah sedangkan para ulama Madinah membolehkannya, begitu juga dengan Imam Malik yang membolehkannya akan tetapi dimakruhkan bagi seorang wanita muda.
Wallahu A’lam
Sumber : eramuslim.com
Waalaikumussalam Wr Wb
Ibu Lisa Salim yang dimuliakan Allah swt
Tidak ada satu pun nash yang ada didalam Al Qur’an maupun Sunnah yang melarang seorang wanita untuk melakukan shalat jenazah baik shalat tersebut dilakukan di masjid atau pun di rumah.
Islam mensyariatkan shalat jenazah ini kepada kaum laki-laki maupun perempuan berdasarkan yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sehingga dia menshalatkannya maka baginya satu qirath dan barangsiapa yang menyaksikannya sehingga menguburkannya maka baginya dua qirath.” Lalu Rasulullah ditanya,”Seberapakah dua qirath itu?” beliau saw menjawab,”Seperti dua buah gunung yang besar.”
Juga dari Abu Hurairoh berkata,”Barangsiapa yang mengiringi jenazah seorang muslim dengan penuh keimanan dan keikhlasan dan orang itu terus bersama jenazah itu hingga dia menshalatkannya dan selesai pemakamannya maka orang itu pulang dengan membawa dua qirath, setiap qirath setara dengan sebuah gunung Uhud. Barangsiapa yang menshalatkannya kemudian dia pulang sebelum jenazah itu dimakamkan maka dia pulang dengan membawa satu qirath.” (HR. Bukhori)
Sedangkan hukum bagi seorang wanita mengantarkan jenazah ke kuburan maka terdapat perbedaan dikalangan para ulama berdasarkan hadits dari Ummu Athiyah berkata,”Kami pernah dilarang untuk mengiringi jenazah namun kami tidaklah ditekankan (didalam pelarangan itu).” (HR. Muslim)
Imam Nawawi mengatakan bahwa maknanya adalah Rasulullah saw pernah melarang kami dari perbuatan itu adalah larangan yang makruh tanzih bukan makruh yang diharamkan. Para ulama madzhab kami (Syafi’iyah) berpendapat bahwa hal itu adalah makruh dan bukan termasuk yang diharamkan berdasarkan hadits ini. al Qodhi mengatakan bahwa jumhur ulama melarang kaum wanita untuk mengiringi jenazah sedangkan para ulama Madinah membolehkannya, begitu juga dengan Imam Malik yang membolehkannya akan tetapi dimakruhkan bagi seorang wanita muda.
Wallahu A’lam
Sumber : eramuslim.com
Binte Biluhuta | Milu Siram
Binte Biluhuta atau Milu Siram Adalah Makanan Tradisional Indonesia Khas Kota Hulondalo atau Gorontalo. Panganan Khas Kota Dengan Icon Bentor ( Becak Motor ) ini biasanya sangat banyak di Jumpai Menjelang Bulan Ramadhan atau dalam Suasana Menjalankan Ibadah Puasa, Tentunya Pada Malam Hari.
Sebagai Warga Gorontalo, Saya Juga Menyenangi dan Sangat Merindukan Masakan ini, Jika Anda Tertarik Ingin Membuat Di Rumah, Cara Membuatnya Sangat Mudah dan Bahannya pun Mudah di Temukan.
Bahan Resep Milu Siram
Bahan :• 5 bonggol Jagung Segar
• Ikan cakalang / Tuna / Tenggiri
• Udang kecil segar
• 10 bh cabe rawit (banyak terserah yg suka pedes yaa)
• 10 bawang merah di iris kasar..
• 3 bh jeruk lemon / nipis
• 2 batang bawang daun , daun kemangi secukupnya.
• Kelapa parut segar dari 1 buah kelapa…
Cara Membuat Milu Siram
1. Ikan dibakar kemudian dicabik-cabik kecil.2. Jagung dipipil kemudian direbus.
3. Bawang daun dan daun kemangi iris halus.
4. Iris-iris kasar cabe merah, bawang merah, bawang daun, dan daun kemangi.
5. Masukkan cabe rawit, bawang merah, bawang daun, daun kemangi, jeruk lemon, udang kecil dan parut kelapa.
6. Campurkan ikan yang sudah dicabik-cabik dengan bumbu yang lain.
7. Masukkan parutan kelapa ke dalam campuran bahan lain.
8. Tambahkan sedikit garam sesuai selera.
9. Siap dihidangkan.
Buah Parappa
Belum Saya Ketahui Apa Nama Dari Buah ini, Tapi di Makassar Di Sebut Parappa’. Parappa’ Adalah Salah Satu Buah Dari Tumbuhan Tropis yang biasanya hidup di daerah Rawa, Seperti di Empang, Di Tepi Sungai atau Dekat Dari Pantai, Saat Masih Muda, Buah ini rasanya Agak Sepat dan Saat Sudah Matang Rasanya menjadi Asam.
Suku Bugis Makassar, Biasanya Menggunakan Buah ini Sebagai Teman Makan Ikan Asin atau Ikan Kering, Buah Yang Digunakan Dipilih Yang Sudah Matang dan lembek.
Buah Parappa’ Yang Masih Muda, Biasanya Di Makan Bersama Garam, Vetsin, Terasi, dan Cabe. Rasanya Yang Sepat-Sepat Asam dengan Texture Buah Seperti Jambu Biji Pasti di Sukai Para Penggemar Rujak.
Pohon Parappa ini, Biasa juga Tumbuh Bergerombol dengan tumbuhan mangrove lainnya di Tepi Sungai, atau di muara dekat laut.
Ciri Khas Buah ini Adalah Memiliki Topi Berbentuk Bintang di Bagian Atas dan Ekor Sebesar Ujung Sapu Lidi Di Bagian Bawahnya, Saat Buah Parappa’ Sudah Tua, Daging Buahnya Akan Lembek, dan Topinya Akan Terlepas. Pada Saat itulah Buah ini Jatuh Ketanah.
Langganan:
Postingan (Atom)